Minggu, 07 Januari 2018

MENDISTRIBUSIKAN PRODUK



A.      PENGERTIAN DISTRIBUSI
Distribusi adalah kegiatan penyaluran barang dan jasa yang dibuat dari produsen ke konsumen. Pelaku kegiatan distribusi dinamakan distributor.
Tujuan kegiatan distribusi adalah sebagai berikut :
·      Kelangsungan kegiatan produksi dapat terjamin.
Produsen atau perusahaan membuat barang untuk dijual dan mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan yang kembali digunakan untuk proses produksi dimana keuntungan tersebut didapatkan jika terdapat distributor. 
·      Barang atau jasa hasil produksi dapat bermanfaat bagi konsumen.
Barang atau jasa produksi tidak akan ada artinya jika tetap berada di tempat produsen. Barang atau jasa dapat bermanfaat bagi konsumen jika telah ada kegiatan distribusi. 
·      Konsumen memperoleh barang dan jasa dengan mudah.
Tidak semua barang atau jasa dapat dibeli langsung konsumen dari produsen dimana hal ini membutuhkan penyalur atau distribusi dari produsen ke konsumen. 


B. SALURAN DISTRIBUSI
Saluran distribusi terdiri dari sekumpulan orang dan perusahaan yang terlibat dalam pemindahan hak atas produk di mana produk berpindah dari produsen ke konsumen. Saluran distribusi adalah seperangkat pihak yang melakukan semua kegiatan (fungsi) pemindahan barang dari tangan produsen ke tangan konsumen akhir.

JENIS-JENIS SALURAN DISTRIBUSI
1.        Distribusi Langsung
Distribusi langsung adalah aliran penyaluran barang atau produk dari produsen kepada konsumen yang dilakukan secara langsung tanpa perantara. Ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan suatu usaha menggunakan jenis distribusi langsung :
·           Kecilnya volume hasil produksi yang dilakukan pelaku produksi.
·           Jenis hasil produksi tidak tahan lama atau cepat mengalami kerusakan, seperti makanan.
·           Minimnya biaya dan modal yang dimiliki pelaku usaha.
·           Seluruh selisih antara biaya produsen dengan harga yang dibayar oleh pelanggan jatuh ke tangan produsen
·           Produsen mudah mendapatkan umpan balik langsung akan produk-produknya. Hal ini memungkinkan produsen memberikan respon yang jauh lebih cepat untuk setiap keluhan yang disampaikan oleh pelanggannya.
Contoh distribusi langsung :
·           Tukang sayur menjual langsung sayurannya di pasar.
·           Tukang bakso keliling yang menjajakan baksonya di pinggir jalan.
·           Jasa potong rambut (barber shop)

2.        Distribusi Semi Langsung
Distribusi semi langsung adalah penyaluran barang atau produk yang dilakukan produsen kepada konsumen melalui pedagang eceran. Misalnya, suatu industri roti kebetulan berdekatan jaraknya dengan warung. Oleh karena itu, roti tersebut didistribusikan melalui warung tersebut tanpa melalui agen atau perantara lainnya.

3.        Distribusi Tidak Langsung
Distribusi tidak langsung adalah penyaluran barang atau produk yang dilakukan produsen kepada konsumen dengan menggunakan jasa distributor (agen). Ada beberapa hal yang menjadi alasan perusahaan menggunakan distribusi tidak langsung :
·           Luasnya pasar yang harus dijangkau.
·           Besarnya jumlah produksi.
 Contoh distribusi tidak langsung :
·           Penjualan sepeda motor di dealer motor.
·           Penjualan produk Apple di Ibox store.         
        
SALURAN DISTRIBUSI MENURUT TINGKATANNYA
1.        Saluran Satu Tingkat
Dalam saluran satu tingkat terdapat satu perantara pemasaran diantara produsen dan konsumen. Perantara pemasaran yang disebut dengan pedagang (merchants) menjadi pemilik produk dan kemudian menjualnya kembali. Distributor bertindak sebagai pedagang dengan membeli produk secara grosir dan menjualnya kembali ke perusahaan-perusahaan lainnya. 
2.        Saluran Dua Tingkat
Saluran distribusi dua tingkat terdapat dua perantara pemasaran diantara produsen dan konsumen. Sebagai salah satu contoh, sebuah perusahaan yang memproduksi kayu dan menjualnya ke distributor yang selanjutnya menjual kayu tersebut ke banyak peritel. Setiap potong kayu akan melewati dua merchant sebelum akhirnya kayu mencapai pelanggan.

 
C. FAKTOR-FAKTOR PENENTU SALURAN DISTRIBUSI YANG OPTIMAL
1.        Kemudahan Transportasi
Jika suatu produk dapat dengan mudah ditransportasikan, saluran distribusi kemungkinan besar melibatkan pihak perantara. Jika produk tidak dapat ditransportasikan, produsen bisa mencoba untuk menjual produk tersebut langsung ke pelanggan.
2.        Tingkat Standarisasi
Produk-produk yang terstandarisasi memiliki kemungkinan besar untuk melibatkan perantara. Ketika spesifikasi produk sedikit berbeda dari biasanya (unik) untuk tiap pelanggan, produsen harus melakukan transaksi langsung dengan pelanggan. Sebagai contoh, perabotan kantor yang dibuat khusus untuk sebuah perusahaan yang bervariasi modelnya sesuai dengan keinginan setiap perusahaan. Produk-produk khusus tersebut tidak bisa distandarisasi dan dijual di toko-toko ritel.
3.        Pesanan Melalui Internet
Perusahaan yang memenuhi pesanan melalui internet cenderung menggunakan saluran langsung karena situs webnya berfungsi sebagai pengganti toko ritel. Sebagai contoh, Amazon.com menyediakan daftar buku dan produk lain yang dapat dikirim ke para pelanggan sehingga pelanggan tersebut tidak perlu pergi ke toko ritel untuk membelinya. Amazon memenuhi pesanan dengan mengirimkan produk tersebut langsung dari gudang ke pelanggan.

D. MEMILIH TINGKAT CAKUPAN PASAR
1.        Distribusi Intensif
Agar mencapai tingkat cakupan pasar yang tinggi ke seluruh jenis pelanggan, perusahaan dapat menggunakan distribusi intensif untuk mendistribusikan produk ke sebagian besar atau seluruh gerai yang memungkinkan. Distribusi intensif digunakan untuk produk-produk seperti rokok yang tidak menghabiskan banyak tempat di gerai dan tidak membutuhkan keahlian khusus apa pun dalam menjualnya.
2.        Distribusi Selektif
Distribusi selektif digunakan untuk mendistribusikan produk melalui gerai-gerai tertentu. Sebagai contoh, beberapa peralatan komputer khusus harus dijual di gerai-gerai yang dikonsentrasikan untuk penjualan komponen komputer karena mungkin membutuhkan keahlian untuk menjualnya.
3.        Distribusi Eksklusif
Dalam distribusi eksklusif hanya terdapat satu atau sedikit gerai yang digunakan. Sebagai contoh, beberapa barang mewah didistribusikan hanya ke sedikit gerai yang melayani para pelanggan kaya raya. Beberapa merek Nike dijual secara eksklusif di toko-toko ritel Foot Locker.

 

KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Distribusi Intensif
Memberikan kemudahan akses bagi pelanggan.
Banyak gerai tidak menerima sejumlah produk jika para pelanggan memiliki kemungkinan yang sangat kecil untuk membeli produk tersebut.
Distribusi Selektif
Distribusi berfokus pada gerai-gerai dimana terdapat permintaan produk dan atau dimana karyawan memiliki keahlian untuk menjual produk tersebut.
Oleh karena distribusi bersifat selektif, produk yang dijual tidak dapat diakses semudah jika produk tersebut didistribusikan secara intensif.
Distribusi Eksklusif
Oleh karena distribusi hanya berfokus pada sedikit gerai, produk akan dianggap prestisius. Produsen juga dapat memastikan bahwa gerai-gerai tempat produk didistribusikan mampu melayani produk dengan baik.
Akses pelanggan atas produk menjadi terbatas.

E. MEMILIH TRANSPORTASI YANG DIGUNAKAN UNTUK MENDISTRIBUSIKAN PRODUK
1.        Truk
                        Truk biasanya mengirimkan produk dengan cepat dan dapat menjangkau tujuan mana pun di darat. Sebagai contoh, The Coca Cola Company menggunakan truk untuk mendistribusikan minuman ringannya ke beberapa ritel di sebuah kota.
2.        Kereta Api
Kereta api berfungsi untuk produk-produk berat, khususnya ketika pengirim dan penerima memiliki lokasi yang berdekatan dengan stasiun kereta api. Sebagai contoh, kereta api pada umumnya digunakan untuk mengirim batu bara ke pusat-pusat pembangkit tenaga listrik. Akan tetapi, jika sebuah perusahaan tidak berdekatan dengan stasiun, perusahaan membongkar muat ulang produk ke dalam truk. Kereta api bisa menjadi bentuk transportasi yang lebih murah dibanding truk dan memungkinkan akses yang lebih luas.
3.        Pesawat
Transportasi udara sangat cepat dan relatif tidak mahal untuk barang-barang ringan seperti chip komputer dan perhiasan. Untuk produk-produk berat dalam jumlah besar seperti baja atau kayu, truk atau kereta api dapat menjadi alternatif yang lebih baik. Bahkan disaat menggunakan transportasi udara, truk masih bisa diperlukan untuk layanan dari pintu ke pintu dari bandara.
4.        Kapal Laut
Perkapalan dibutuhkan untuk perdagangan internasional, seperti mobil. Transportasi air sering kali berfungsi untuk mengirim produk-produk dalam jumlah besar.
5.        Saluran Pipa
Untuk produk-produk seperti minyak dan gas, saluran pipa dapat menjadi metode yang efektif untuk transportasi.

F. BAGAIMANA CARA MEMPERCEPAT PROSES DISTRIBUSI
1.        Memperlancar Saluran-saluran Distribusi
Merestrukturisasi proses distribusi pada umumnya mengakibatkan dihapuskannya beberapa gudang. Ketika produk yang dihasilkan ringan (seperti microchip) dan dapat dengan mudah dikirim melalui pos ke pelanggan, maka kemungkinan gudang sama sekali tidak dibutuhkan. Namun, untuk produk-produk berat (seperti minuman) yang tidak dapat dikirim mudah melalui pos, keberadaan gudang masih tetap dibutuhkan.
2.        Menggunakan Internet untuk Distribusi
Bisnis elektronik telah memperlancar distribusi dengan memberikan informasi melalui situs web sehingga para pelanggan dapat membandingkan harga dan mutu dari berbagai produk. Adanya jaringan komunikasi memungkinkan ditingkatkannya kerja sama dan pembentukan kemitraan dalam jaringan produksi.
3.        Memadukan Proses Produksi dengan Proses Distribusi
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memproduksi mobil namun tidak mendistribusikannya dengan cepat, perusahaan tersebut kemungkinan harus menghentikan proses produksi sampai tersedia cukup ruangan untuk menyimpan mobil-mobil yang baru saja selesai diproduksi. Sebaliknya, jika salah satu langkah dalam proses produksi mengalami gangguan dan memperpanjang waktu produksi, maka produk tidak akan dapat didistribusikan secara tepat waktu. 
4.        Peranan E-Marketing
E-Marketing dapat memfasilitasi paduan antara proses produksi dan proses distribusi sebuah perusahaan. Volume pesanan perusahaan akan diperbarui secara online dan dapat diakses baik oleh perantara maupun fasilitas-fasilitas produksi. Perusahaan dapat memenuhi pesanan-pesanan ini dari persediannya.

G. LATAR BELAKANG PERITEL
          Eceran atau disebut pula ritel (bahasa Inggris: retail) adalah salah satu cara pemasaran produk meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan barang secara langsung ke konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan bisnis. Organisasi ataupun seseorang yang menjalankan bisnis ini disebut pula sebagai pengecer. Peritel bertindak sebagai perantara yang berjasa dalam mendistribusikan produk langsung ke pelanggan. Salah satu peritel yang paling berhasil di dunia adalah Wal-Mart.
Peritel dapat dijabarkan menurut karakteristik berikut ini :
1.        Jumlah Gerai
Toko ritel independen hanya memiliki satu gerai saja, sementara toko ritel jaringan memiliki lebih dari satu gerai. Jaringan toko seperti Home Depot, Ace Hardware, dan Wal-Mart biasanya memperoleh produk dengan biaya yang lebih rendah karena mereka dapat membeli secara besar dari produsen.
2.        Mutu Layanan
Toko ritel layanan penuh pada umumnya menawarkan bantuan penjualan yang lebih baik kepada pelanggan dan bersedia melayani bilamana dibutuhkan. Sebagai contoh, toko pakaian resmi pria yang memberikan saran mengenai gaya dan memilih pakaian yang sesuai dengan ukuran pelanggan. Toko elektronik seperti Radio Shack memberikan petunjuk penggunaan produk-produknya.
Toko ritel swalayan tidak memberikan bantuan maupun layanan penjualan dan menjual produk-produk yang tidak membutuhkan banyak keahlian. Contoh toko swalayan adalah Publix Supermarkets dan 7-Eleven.
3.        Keragaman Produk yang Ditawarkan
Toko ritel khusus mengkhususkan diri pada jenis produk tertentu, seperti alat-alat olahraga, furnitur, atau suku cadang mobil. Contoh dari toko ritel khusus adalah Kinney’s Shoes yang mengkhususkan diri pada sepatu.
Toko ritel serba ada menawarkan beragam jenis barang. Sebagai contoh, K-Mart, J.C. Penney, dan Sears yang menawarkan banyak jenis produk seperti pakaian, perabot rumah tangga, bahkan furnitur.

H.      LATAR BELAKANG DISTRIBUTOR
Distributor memberikan lima jasa penting bagi produsen :
1.        Pergudangan
Distributor membeli produk dari produsen dalam jumlah banyak dan menyimpannya di gudang milik mereka.
2.        Keahlian Menjual
Keputusan peritel untuk membeli produk-produk tertentu terutama berasal dari bujukan distributor.
3.        Pengiriman ke Peritel
Distributor bertanggung jawab atas pengiriman produk ke berbagai peritel.
4.        Penanggungan Risiko Kredit.
Ketika distributor membeli produk dari produsen dan menjualnya kepada peritel secara kredit, maka biasanya distributor akan menanggung risiko kreditnya (risiko tagihan yang tidak terbayar).
5.        Informasi
Distributor sering kali menerima umpan balik dari peritel dan dapat memberikan informasi yang berharga kepada produsen.

Distributor memberikan lima jasa penting bagi peritel :
1.        Pergudangan
Distributor dapat menyimpan cukup banyak persediaan sehingga peritel dapat melakukan pemesanan dalam jumlah kecil berulang kali.
2.        Promosi
Distributor mempromosikan produk mereka untuk meningkatkan penjualan produk-produk tersebut di toko ritel.
3.        Pemajangan
Beberapa distributor membuat pajangan produk untuk peritel untuk menarik perhatian pelanggan.

DAFTAR PUSTAKA

Madura, Jeff.2007.Pengantar Bisnis.Jakarta:Salemba Empat.
https://books.google.co.id/books?id=lB6H8Y186WcC&pg=PA59&lpg=PA59&dq=distribusi+semi+langsung&source=bl&ots=24JN_oXgtv&sig=D-70Z7Fi3-85Nxi43RUKdF0zUwA&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjL-fvT0r3XAhUKOY8KHR1IAmAQ6AEIQjAE#v=onepage&q=distribusi%20semi%20langsung&f=false