Sabtu, 20 Desember 2014

Taman Eden yang Hilang

   Atlantis bukanlah satu-satunya tanah legenda yang sirna di bawah lautan. Diceriterakan bahwa dua benua telah hilang seluruhnya tanpa bekas. Keduanya masing-masing jauh lebih besar dari Atlantis dan masing-masing pada suatu saat pernah disebut sebagai tempat kelahiran umat manusia.
   Nama kedua Taman Eden itu adalah Mu dan Lemuria. Mu katanya terletak di lautan pasifik dan luasnya dua kali lipat Australia. Lemuria menurut legenda pernah menempati bagian terbesar dari samudera hindia dan menghubungkan Afrika dengan Malaysia.
   Teori tentang Mu dikemukakan oleh Kolonel James Churchward pada tahun 1870, yang menyatakan bahwa ketika ia dinas pada satuan tentara Bengal Lancers di India yang pada waktu itu masih dijajah Inggris, ia diberitahu tentang benua yang hilang itu oleh padri-padri Hindu. Kepadanya telah ditunjukkan beberapa prasasti batu yang telah hilang ketika itu. IA pun telah diajari memahami bahasa yang telah dilupakan orang yang disebut bahasa Naacal. Churchward juga mengatakan bahwa ia juga telah menemukan prasasti batu yang identik dengan prasasti yang disebut di atas. Menurut prasati itu, Mu telah lenyap ke dalam laut karena sebuah musibah alam 12.000 tahun yang lalu, yang mengakibatkan kematian 64 juta rakyatnya. Hal yang sangat mengherankan nahwa legenda tentang Mu tersebut ditanggapi dengan serius pada waktu itu.
   Sebuah ceritera yang lebih masuk akal adalah ceritera tentang Lemuria. Nama itu diciptakan oleh ahli zoologi Inggris pada abad ke-19, Prof. Philip Sclater. Nama itu berasal dari Lemur, yakni binatang sejenis kera tetapi bermuka seperti luwak dan berambut tebal. Binatang ini mencari mangsanya pada malam hari dan terutama terdapat di Madagaskar. Terdapatnya fosil Lemur dan fosil binatang-binatang lainnya, baik yang ada di Afrika maupun di Malaysia itulah yang menyebabkan Sclater mempercayai legenda tentang adanya benua yang hilang di Lautan Hindia. Di antara banyak pendukung teori ini terdapat ahli biologi terkenal, Ernst Hackel dan ahli teori evolusi, Thomas Huxley.
   Ada lagi sebuah legenda tentang Lyonesse. Tetapi legenda ini tidak sebegitu ganjil seperti kedua legenda yang telah disebutkan tadi. Lyonesse adalah tanah yang letaknya berhadapan dengan Pantai Barat Daya Inggris. Katanya tanah tersebut pernah dikunjungi Raja Arthur dan para ksatrianya. William of Worcester pencatat sejarah pada abad ke-15 menemukan naskah-naskah biara yang mengatakan bahwa "Seratus empat puluh gereja paroki pada masa itu terbenam di bawah air yang terletak antara Cornwall dan pulau-pulau Scilly."
   Katanya tanah itu telah terbenam ke dalam laut dalam waktu satu hari. Hukuman yang keras ini, demikian kata sahibul hikayat, dijatuhkan oleh tukang sihir Merlin untuk menghukum Mordred, seorang ksatria Raja Arthur yang berkhianat termasuk para pengikutnya yang bermaksud mengadakan pemberontakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar