Minggu, 08 September 2019

Kerajaan Malaka (Kerajaan Islam di Indonesia)

Kerajaan Malaka


     Berdirinya Kerajaan Malaka ada hubungannya dengan Kerajaan Majapahit di Jawa Timur. Di Majapahit terjadi perselisihan, seorang Pangeran Parameswara akhirnya menyingkir ke Pulau Tumasik (Singapura). Ia mendirikan kerajaan di pulau tersebut. Tidak lama kemudian ia memindahkan kerajaannya di Malaka. Awal abad ke 15 Malaka sudah ada dan berkembang menjadi pelabuhan yang penting di Semenanjung Malaka. Ada beberapa faktor yang menyebabkan Malaka cepat maju:
  1. Letaknya di tepi Selat Malaka merupakan jalan lalu lintas yang selalu dilayari kapal dagang.
  2. Dalam perkembangannya Malaka tidak dihalangi oleh Majapahit yang pada waktu itu sedang mengalami kemunduran.
  3. Adanya barang barang dagangan yang baik, yaitu timah dan lada.
  4. Tidak ada saingan lagi dengan runtuhnya Kerajaan Samudera Pasai.
  5. Banyaknya pedagang Islam menetap di kota itu.
  6. Di negeri Tiongkok diperintah oleh Dinasti Ming dengan pusat kerajaan di Nanking dan menganut politik bersahabat dengan negara negara di wilayah selatan (Nan Yang), yaitu Malaka.
     Pada tahun 1450 s/d 1458 Malaka diperintah oleh Sultan Mudhafar Shah. Ia mematahkan serangan dari Siam (Muangthai) dan juga menduduki daerah daerah di Sumatera, yaitu Kampar dan Indragiri. Maka, berkembanglah Malaka menjadi pelabuhan internasional setelah menguasai wilayah wilayah di sekitarnya. Kerajaan Malaka mencapai puncaknya di bawah Sultan Mansyur Shah (1458 s/d 1477). Pada masa pemerintahannya dikenal Laksamana Hang Tuah, Hang Lengkir, Hang Jebat yang dalam kitab sejarah Melayu digambarkan sebagai pahlawan pahlawan di lautan.

     Dalam masa pemerintahan Sultan Mahmud Shah (1488 s/d 1511) Kerajaan Malaka mengalami kemunduran dan akhirnya runtuh karena direbut oleh bangsa Portugis. Pada tahun 1511 Sultan Mahmud Shah menyingkir ke arah tenggara, yaitu wilayah Johor. Di daerah ini sebenarnya lebih strategis letaknya tetapi sulit berkembang karena tidak ada tokoh pemerintahan yang cakap. Keruntuhan Malaka ke tangan Portugis membawa akibat dalam sejarah di Asia Tenggara, di antaranya:
  1. Bangsa eropa berkuasa di Asia.
  2. Munculnya kerajaan kerajaan Islam yang baru di Indonesia, Kerajaan Aceh, Banten, Banjar, dan Makassar.
  3. Munculnya pelabuhan baru di Sumatera, yaitu Bengkulu, Painan, Pariaman, Singkil, Meulaboh, Kutaraja, dan Aceh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar